Selasa, 06 Oktober 2015

Reflective Journal


HUMAN or HUMAN BEING ??
            Pada hari Senin tanggal 3 November 2014 ketika Bapak Arwani selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kepribadian mengajar di kelas, Beliau menerangkan tentang Pengembangan Diri. Bapak Arwani mengatakan bahwa manusia itu bukan “human” tetapi “human being”. Dari materi itu saya tertarik untuk mengangkat topik tersebut dalam tugas reflective journal.
Apa itu manusia ? Siapa dia ? Manusia adalah makhluk berakal yang mampu menyelesaikan masalah di dunia. Dia adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa berdiri sendiri, selalu memerlukan orang lain. Dalam bahasa Inggris manusia berarti human, akan tetapi untuk menjadi manusia yang seutuhnya, manusia butuh proses yang panjang dan tidak jarang menemukan masalah-masalah yang menghambat proses tersebut, sehingga manusia bisa diartikan sebagai human being. Proses menjadi manusia seutuhnya dimulai dari diri sendiri, keberhasilannya pun bergantung pada bagaimana usaha-usaha yang dilakukan. Mulailah memahami siapa diri kita, menerima baik buruknya, karena apapun itu adalah karunia dari Tuhan yang terbaik untuk kita. Ketika sudah memahami siapa diri kita, maka kita juga akan mengetahui bagaimana kepribadian kita. Apabila ada sifat-sifat yang sekiranya kurang baik dan bisa menyakiti orang lain, sebaiknya berusahalah untuk memperbaikinya. Bagaimana cara mengetahui apakah sikap dan kepribadian kita sudah baik atau belum ? Dalam hal ini, kita memerlukan orang lain untuk menilai, baik atau buruknya penilaian orang lain terhadap diri kita, hendaknya kita bisa menerima dan tidak bersifat egois. Kita perlu terbuka untuk menerima saran dan kritikan orang lain kepada diri kita. Jika sudah mengetahui apa kekurangan dan kelebihan kita, maka kita dapat mengolahnya menjadi lebih baik lagi. Kita perlu melihat lagi diri kita, apa yang kita butuhkan dan bagaimana kita menyesuaikannya dengan diri kita. Apabila merasa ragu atau aneh terhadap perubahan kita,maka perlu dikuatkan lagi keyakinan dan rasa percaya diri kita.

Manusia tidak bisa hidup sendiri, sebagai makhluk sosial, manusia selalu memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Untuk memperoleh hubungan yang baik dengan orang lain, hendaknya kita memperluas diri kita, berpartisipasi dalam masyarakat, dan mengakrabkan diri kita dengan orang lain. Membina hubungan baik akan berimbas sesuatu yang manis, yang kelak bisa membantu proses kita menjadi manusia yang seutuhnya.
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa lepas dari suatu masalah. Katanya, hidup ini akan semakin berwarna apabila ada masalah-masalah yang kita hadapi. Lalu bagaimana kita menghadapi masalah yang ada ? Yakinlah bahwa kita mampu menyelesaikan masalah tersebut, tanamkan pada hati kita, percayalah bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa manusia selesaikan. Jangan pernah berpikir negatif terhadap diri kita karena hal itu bisa saja benar-benar terjadi. Think Possitive so Possitive Things will Happen !
Seseorang yang mempelajari tentang hakikat manusia akan sadar dan mengenal adanya tujuan dan manfaat atas segala sesuatu yang ada, bahwa semua yang tercipta tidak serta merta ada atau hanya kebetulan saja. Jadi semestinya kita menjadi manusia yang seperti itu sehingga kita bisa menjalani kehidupan dengan baik dan selalu mencari kesempatan untuk melakukan kegiatan yang positif, jangan membuang-buang waktu selagi masih ada kesempatan yang bisa dimanfaatkan.

1 komentar: