HUMAN or HUMAN BEING ??
Pada
hari Senin tanggal 3 November 2014 ketika Bapak Arwani selaku dosen mata kuliah
Pengembangan Kepribadian mengajar di kelas, Beliau menerangkan tentang
Pengembangan Diri. Bapak Arwani mengatakan bahwa manusia itu bukan “human”
tetapi “human being”. Dari materi itu saya tertarik untuk mengangkat topik
tersebut dalam tugas reflective journal.
Apa itu manusia ? Siapa dia ? Manusia
adalah makhluk berakal yang mampu menyelesaikan masalah di dunia. Dia adalah
makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa berdiri sendiri, selalu
memerlukan orang lain. Dalam bahasa Inggris manusia berarti human, akan tetapi
untuk menjadi manusia yang seutuhnya, manusia butuh proses yang panjang dan
tidak jarang menemukan masalah-masalah yang menghambat proses tersebut,
sehingga manusia bisa diartikan sebagai human being. Proses menjadi manusia
seutuhnya dimulai dari diri sendiri, keberhasilannya pun bergantung pada
bagaimana usaha-usaha yang dilakukan. Mulailah memahami siapa diri kita,
menerima baik buruknya, karena apapun itu adalah karunia dari Tuhan yang
terbaik untuk kita. Ketika sudah memahami siapa diri kita, maka kita juga akan
mengetahui bagaimana kepribadian kita. Apabila ada sifat-sifat yang sekiranya
kurang baik dan bisa menyakiti orang lain, sebaiknya berusahalah untuk
memperbaikinya. Bagaimana cara mengetahui apakah sikap dan kepribadian kita
sudah baik atau belum ? Dalam hal ini, kita memerlukan orang lain untuk menilai,
baik atau buruknya penilaian orang lain terhadap diri kita, hendaknya kita bisa
menerima dan tidak bersifat egois. Kita perlu terbuka untuk menerima saran dan
kritikan orang lain kepada diri kita. Jika sudah mengetahui apa kekurangan dan
kelebihan kita, maka kita dapat mengolahnya menjadi lebih baik lagi. Kita perlu
melihat lagi diri kita, apa yang kita butuhkan dan bagaimana kita
menyesuaikannya dengan diri kita. Apabila merasa ragu atau aneh terhadap
perubahan kita,maka perlu dikuatkan lagi keyakinan dan rasa percaya diri kita.
Manusia tidak bisa hidup sendiri,
sebagai makhluk sosial, manusia selalu memerlukan orang lain dalam
kehidupannya. Untuk memperoleh hubungan yang baik dengan orang lain, hendaknya
kita memperluas diri kita, berpartisipasi dalam masyarakat, dan mengakrabkan
diri kita dengan orang lain. Membina hubungan baik akan berimbas sesuatu yang
manis, yang kelak bisa membantu proses kita menjadi manusia yang seutuhnya.
Dalam kehidupannya, manusia tidak
bisa lepas dari suatu masalah. Katanya, hidup ini akan semakin berwarna apabila
ada masalah-masalah yang kita hadapi. Lalu bagaimana kita menghadapi masalah yang
ada ? Yakinlah bahwa kita mampu menyelesaikan masalah tersebut, tanamkan pada
hati kita, percayalah bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa
manusia selesaikan. Jangan pernah berpikir negatif terhadap diri kita karena
hal itu bisa saja benar-benar terjadi. Think Possitive so Possitive Things will
Happen !
Seseorang yang mempelajari tentang
hakikat manusia akan sadar dan mengenal adanya tujuan dan manfaat atas segala
sesuatu yang ada, bahwa semua yang tercipta tidak serta merta ada atau hanya
kebetulan saja. Jadi semestinya kita menjadi manusia yang seperti itu sehingga
kita bisa menjalani kehidupan dengan baik dan selalu mencari kesempatan untuk
melakukan kegiatan yang positif, jangan membuang-buang waktu selagi masih ada
kesempatan yang bisa dimanfaatkan.